Posts

Showing posts from October, 2017

Day 8: Mengintip Inspirasi dari BLURB Buku Raden Saleh

Image
Suatu sore iseng saya main ke acara Pesta Buku di Taman Krida Budaya, Malang. Nggak seperti di Pesta Buku #1 yang saya kalap memborong berbagai buku murah dari lapak, kali ini saya menahan diri dan sadar diri. Mwahahaha... Lagipula buku-buku yang saya borong dari Pesta Buku #1 kemarin juga masih numpuk di kamar dan belum semuanya dibaca. *** Awalnya saya mau ke sana jalan kaki. Mengikuti ajaran sang Penyair Aan Mansyur: "penulis tuh kalau pingin dapat ide biasakan jalan kaki!" Tapi karena hari sudah sore, takutnya sampai di sana sudah maghrib terus kecapekan dan nggak bisa nikmati "petualangan di tengah labirin buku". Jadi saya cuma jalan bentar sampai ke jalan raya sedikit. Di pertengahan saya nyegat angkot. Pulangnya pas malam, baru saya jalan kaki sampai ke rumah. Gak ada sinar matahari, jadi jalannya lebih enak dan semangat  #ModeVampir *** Gimana cara saya cari inspirasi di bazar buku tanpa beli buku sama sekali? Wkwkwkw... Ya... Jalan-jalan a

Day 7: [NARASI] Gadis Kecil dan Sang Maut

Image
Sang Maut mendekati gadis kecil yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit dalam keadaan mengigau itu. Sekujur tubuhnya menggigil, napasnya tersedak-sedak, namun matanya terpejam erat. Bulir-bulir keringat terbentuk di keningnya. Sementara bayang-bayang hitam kecil berjumlah banyak menari-nari, tertawa-tawa di atas ranjang gadis itu. Riuh tawa itu terhenti begitu mereka menyadari siapa yang datang. Sekali kibas, Sang Maut membuat bayang-bayang itu kocar-kacir bertabrakan di udara lalu menghilang di balik tembok. Gadis kecil itu kini tampak lebih tenang.Tarikan napasnya tak lagi tersengal-sengal. Mimpi buruknya mereda. Matanya masih tertutup rapat, namun air mata kini menetes dari ujungnya. Langkah Sang Maut terhenti ketika sang gadis berucap lirih,  "Tuhan... Tolong jangan ambil aku..." Sang Maut kembali mendekat, tangannya membelai dahi anak itu. "Nak... Mengapa kau begitu takut padaku? Sedang akulah yang nanti akan mengantarkanmu pada Pencipta

Day 6: Mendengar Nyanyian Surga, Sampai Dikerjain Di Pesta Buku

Image
20 Oktober kemarin aku datang ke Pesta Buku di Taman Krida Budaya Malang.  Aku merasa harus pergi  refreshing  dan mencari ide untuk kelas menulis yang sedang aku ikuti ini. Salah satu  refreshing -ku memang berkeliling di tempat-tempat yang berhubungan dengan buku. Entah perpustakaan, toko buku, atau bazar buku. Kadang nggak beli buku, keliling-keliling di antara rak buku atau  stand  buku aja sudah cukup jadi  refreshing.  Membaca BLURB buku satu-satu. Sambil nengokin harga terus meratapinya (huahuahau). Begitu aku datang, ternyata di sana sedang diadakan lomba menyanyi untuk anak-anak. Yang menyanyi saat itu adalah seorang anak lelaki. Lupa saya apa lagunya. Tapi dia menyanyi dengan energik meski wajahnya masih datar. Yang jelas suaranya lantang dan ia menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri dengan semangat. Dari ujung panggung kulihat Mas Eko Cahyono mengawasi jalannya perlombaan dengan senyum sumringah. Kebetulan saat itu ia sepertinya tersenyum ke arahku, jadi aku lambai

Day 5: "Emangnya Bisa Dapat Apa Sih Dari FLP?"

Image
"Emangnya Bisa Dapat Apa Sih Dari FLP?" "Apa kamu dibayar di FLP?" Entah sudah berapa kali pertanyaan ini keluar dari beberapa orang terdekat saya. Dan saya sebal sekali kalau hal semacam ini dikaitkan dengan tuntutan pembuktian berupa uang atau hal berupa materi secara langsung. Sumber: Fanpage Forum Lingkar Pena:  https://web.facebook.com/forumlingkarpena/ Nyinyirnya. Forum Lingkar Pena memang organisasi nirlaba. Saya tidak dibayar selama menjadi anggota dan pengurus di dalamnya. Justru beberapa kali malah saya yang harus mengeluarkan uang untuk mengikuti program-programnya. Namun, apa yang saya cari di FLP bukan uang. Ilmu. Dan teman seperjalanan yang bisa saling memotivasi untuk mencari ilmu. Dan terutama lingkungan yang baik. Lingkungan yang bisa mengingatkan saya akan kebaikan. Tak hanya kebaikan bagi diri sendiri. Tapi juga bagi orang lain.  *** Sebelum saya bergabung dengan FLP sekitar tahun 2008, saya sudah menulis. Saya sudah m

Day 4: Berani Bermimpi = Berani Menderita?

Image
Pikiran ini terlintas begitu saja saat aku hendak jalan-jalan ke Pesta Buku #2 Taman Krida Budaya Malang.  Terbayang olehku kisah para kenalan dan rekan yang mengeluhkan skripsi dan tugas akhir yang mereka kerjakan padahal jurusan yang mereka masuki itu adalah jurusan yang mereka pilih-pilih sendiri. Menjelang masa skripsi julukan #SkripShit memenuhi linimasa sosial media. Setiap bertemu, kalau ditanya soal itu jawabannya suram sekali. Bersaing dengan mereka yang masih berusaha menyanjung dan menyayangi skripsinya dengan hashtag #SkripSweet.  Terbayang olehku para kenalan dan rekan yang dengan gagah gemilang mengatakan bahwa mereka ingin menjadi seorang penulis. Tapi kemudian begitu waktu berlalu, keluhan demi keluhan berdatangan. Kegiatan menulis jadi terasa menyiksa dan melelahkan. Beberapa mengaku sampai depresi karena berbagai hal. Mulai gagal mendapatkan pembaca, dicuekin di forum dunia maya, mendapat kritikan pedas dari seniornya, merasa genre yang dikerjakan bukan

Day 3: Curhatmu Ya Curhatku Juga

Image
Memori pada 15 Juni 2017 Pada suatu subuh, seorang yang kuanggap adik mengirim pesan teks padaku. Curhat akan rasa sakitnya. Sakit karena jauh dari orang yang dia cinta. Aku sendiri saat itu dalam keadaan desperate. Berusaha mencairkan kebekuan di kepala agar bisa mengurai adegan di novel yang sedang kutulis agar lebih runtut dan tak hanya berhenti di konsep saja. Dan draft  novel yang kutulis saat itu akan kuikutkan pada seleksi Gramedia Writing Project Batch 3 tahap dua yang deadline pengumpulannya besok! 16 Juni 2017! (baca sampel bab novelku di sini ) Lalu tiba-tiba pesan berisi curhatannya masuk. Aku mengeluh dalam hati, 'Ya Tuhan. Kenapa selalu begini? Kenapa orang suka beruntun  curhat  ke aku setiap aku ada masalah sendiri?'  Sumber gambar: baltyra.com Ya aku suka ngobrol dan mendengarkan banyak kisah. Dari situ aku belajar. Tapi... Aku benar-benar terjepit oleh rasa frustrasiku sendiri akan novelku yang tak kunjung usai. Kenapa dalam

DAY: 1 Tak Kenal Maka Tak Peka

Image
"Dasar kamu nggak peka! Kenapa kamu nggak bisa ngertiin aku!" "Duh, orang itu nggak peka banget, sih. Masak nih ya... dia..." (lalu bisik-bisik di belakang) Sering tahu hal di atas? Kesannya sinetron banget, ya. Hahaha. Tapi pernah merasakan tudingan serupa? Kebetulan saya sering merasakannya. Bahkan mungkin sejak kecil. Dari orangtua saya sendiri. Mungkin sampai sekarang. Beberapa rekan entah di kuliah juga pernah mengatakan hal yang sama dengan wajah lempeng, "Kamu agak nggak peka, ya?"  Dan buat saya itu menjengkelkan sekali. Mudah sekali menempelkan stempel ke orang lain dan memperlakukannya sebagai hinaan atau ejekan. Buat saya sendiri, bukannya justru mereka yang tak peka? Tak peka dengan perasaan saya. Tak memikirkan perasaan saya yang ujug-ujug mendapat cap "tidak peka". Untuk apa saya peka dengan orang-orang yang tak peka dengan perasaan saya? Bwahahaha... " Lha emang situ sudah merasa yang paling peka gitu?

Hanya Seorang Pemimpi yang Mencoba Berani Mewujudkan Mimpi

Image
Heil, Guys. Namaku Gusti. Dan aku adalah seorang pemimpi yang suka bermimpi seorang diri sambil menyepi. Sejak aku kecil sampai sekarang, impianku selalu berubah-ubah. Di sekolah dasar aku sempat ingin menjadi dokter, ilmuwan, astronot, dan pelukis.  Namun, seiring berjalannya waktu, impian-impian itu terkubur. Berganti menjadi impian baru yang terus berusaha kupupuk sejak SMA: aku ingin jadi guru. Impian ini berusaha kupupuk sampai masa kuliah ketika akhirnya aku berhasil diterima sebagai mahasiswa reguler di jurusan yang saat itu untuk 1 kursinya diperebutkan 100 orang: Program Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Malang. Thought and Memory by April Schumacher https://pallanoph.deviantart.com/art/Thought-And-Memory-109418341 Two Ravens of Odin. Huginn (Though/Mind) and Muninn (Memory) Namun, sayang impian itu kembali terkubur karena banyak hal. Meski keinginan mengajar itu masih ada karena pada dasarnya aku suka menyampaikan sesuatu. Aku senang mencoba menje