Posts

Showing posts from November, 2017

Day 10: [Narasi] Kebangkitan Kenaz Kegelapan Bag. 2 [Runeblood Saga: The Heir of Erilaz]

Image
Narasi sebelumnya: 'Kenapa sih kamu nggak semahir kakakmu?!' 'Kamu cuma nggak berusaha sekeras kakakmu!' 'Jangan mempermalukan nama keluarga Emyris!' 'Wah. Kamu adik Guinivere? Kok nggak mirip, ya?!' Suara-suara negatif dari masa lalu menimbulkan rasa marah, malu, sedih, jijik, dan muak bercampur baur dan berwujud luka menganga di dada Morgana Emyris. Dan yang ia jadikan pelampiasan amarahnya adalah Guinivere Emyris, kakak perempuan yang bagi Morgana menjadi biang kerok segala kesialannya di dunia ini. Segala umpatan dan caci-maki pun melesat laksana ribuan pisau dari mulut Morgana. "ANDAI KAMU NGGAK PERNAH ADA DI DUNIA INI! ANDAI AKU NGGAK USAH JADI ADIKMU! AKU PASTI LEBIH BAHAGIA!" raung Morgana langsung di depan Guinivere. Namun, tiba-tiba kata-kata itu benar-benar berefek secara nyata pada tubuh Guinivere. Sekonyong-konyong tubuh kakak Morgana itu dilahap oleh kobaran api hitam yang entah dari mana asalnya. M

Day 9: [Narasi] Kebangkitan Kenaz Kegelapan [Runeblood Saga: The Heir of Erilaz]

Image
Marah. Marah. Dan Marah. Lalu semua di depan matanya terlihat merah. Dadanya terasa ditusuk-tusuk jarum. Jantungnya seolah remuk digerus murka. Rasa sakit itu terus menggedor ruang kesadarannya. Menuntut untuk dilepaskan. Dibebaskan.   Suara-suara gelap dari masa-masa yang ingin ia lupakan kembali berpusing bagai kabut kelabu di benaknya. 'Kenapa sih kamu nggak semahir kakakmu?!' 'Runecasting sederhana saja kamu tak bisa?' 'Kamu cuma nggak berusaha sekeras kakakmu!' 'Jangan mempermalukan nama keluarga Emyris!' 'Dalam satu pohon, pasti selalu saja ada satu buah yang busuk.' 'Wah. Kamu adik Guinivere? Kok nggak mirip, ya?!' Marah, malu, sedih, jijik, muak, semua rasa itu bercampur baur menjadi satu menjadi rasa yang susah didefinisikan. Maka muntahlah Morgana.  Begitu ia membuka mulut, ribuan pisau seolah melesat menusuk dan menghujam tepat ke arah Guinivere Emyris. Kakak perempuan yang bagi Morgana menja